Petani Maluku Dirugikan

Petani Maluku Dirugikan - Hallo sahabat Sindonews, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Petani Maluku Dirugikan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Berita, Artikel Berita dini hari, Artikel Berita hangat, Artikel Berita harga, Artikel Berita hari ini, Artikel Berita islam, Artikel Berita jalanan, Artikel Berita kemarin, Artikel Berita malam ini, Artikel Berita politik, Artikel Berita terbaru, Artikel Berita war, Artikel ini Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Petani Maluku Dirugikan
link : Petani Maluku Dirugikan

Baca juga


Petani Maluku Dirugikan


AMBON - BERITA MALUKU.
Produksi padi Maluku terbilang cukup besar mencapai sekitar 116.800 ton gabah kering giling (GKG). 


Ratusan ribu produksi padi itu, tersebar di beberapa wilayah, paling banyak berasal dari Kabupaten Buru, Kabupaten Maluku Tengah, dan Kabupaten Seram Bagian Timur. 


Besarnya produksi padi, menjadikan Maluku sebagai salah satu daerah lumbung beras di Indonesia. 


Namun sayangnya, hal ini tidak didukung dengan daya serap gabah, sehingga membuat petani harus putar otak menjual secara mandiri ke daerah tetangga, seperti ke Sanana, Maluku Utara,

dan beberapa wilayah terdekat lainnya. 


"Faktanya petani kita sangat dirugikan, setelah panen dilakukan contoh tahun 2022 sebanyak 5000 ton, tidak bisa dibeli oleh Bulog, akhirnya mereka jual ke daerah-daerah sekitar seperti di Sanana Malut, begitu juga di Seram Utara," ungkap Ketua Komisi II DPRD Maluku, Johan Lewerissa kepada wartawan di rumah rakyat, karang panjang, Ambon, Selasa (29/08/2023). 


Menurut Lewerissa, penyebab Bulog tidak membeli padi lokal, dikarenakan kandungan airnya tergolong tinggi. 


Namun hal tersebut harus dibuktikan kembali melalui uji hasil produksi. 


"Kita di daerah tidak punya alat untuk menguji hasil produksi. Kita selalu melakukan di Sulawesi Selatan," ucapnya.


Sebagai tindak lanjut, politisi Gerindra itu meminta adanya perhatian serius dari Pemerintah Pusat, dengan membangun laboratorium uji hasil produksi, sebagai wujud kepedulian terhadap petani di Maluku. 


Lewerissa juga mendorong pemerintah daerah Maluku agar dapat membangun kerjasama dengan Bulog, sehingga dapat membeli hasil produksi petani, sebagai cadangan beras di daerah. 


"Kita tahu persis stok beras dalam negeri tidak mencukupi, apalagi dengan terpengaruh cuaca, el Nino. Pemerintah daerah harus bekerjasama dengan Bulog, agar supaya semua hasil produksi petani dibeli, sehingga menjadi cadangan beras kita di daerah," pungkasnya.



Demikianlah Artikel Petani Maluku Dirugikan

Sekianlah artikel Petani Maluku Dirugikan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Petani Maluku Dirugikan dengan alamat link https://siindonews.blogspot.com/2023/08/petani-maluku-dirugikan.html

Related Posts :