Pemprov Maluku Anaktirikan KKT dan MBD

Pemprov Maluku Anaktirikan KKT dan MBD - Hallo sahabat Sindonews, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pemprov Maluku Anaktirikan KKT dan MBD, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Berita, Artikel Berita dini hari, Artikel Berita hangat, Artikel Berita harga, Artikel Berita hari ini, Artikel Berita islam, Artikel Berita jalanan, Artikel Berita kemarin, Artikel Berita malam ini, Artikel Berita politik, Artikel Berita terbaru, Artikel Berita war, Artikel ini Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pemprov Maluku Anaktirikan KKT dan MBD
link : Pemprov Maluku Anaktirikan KKT dan MBD

Baca juga


Pemprov Maluku Anaktirikan KKT dan MBD


AMBON - BERITA MALUKU.
Pemerintah Daerah Provinsi Maluku dianggap menganaktirikan Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya.


Hal ini disampaikan Anggota Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Anos Yermias Dapil, KKT dan MBD, menyikapi pembagian anggaran Rp700 miliar, pinjaman dari PT SMI.


"Dari Rp700 miliar, anggaran untuk KKT dan MBD tidak sampai 20 miliar, saya merasa masyarakat KKT dan MBD dianaktirikan," ungkap Yermias kepada awak media di baileo rakyat, Karang Panjang, Ambon, Selasa (09/04/2021).


Menurutnya, anggaran yang diberikan untuk kedua daerah yang berbatadan langsung dengan Timor Leste dan Australia tidak proposional, atau terlalu kecil dibandingkan daerah lain, terkhusunya Ambon, Buru, dan Maluku yang menjadi priorotas pemprov Maluku.


"Memang saya tidak keberatan kalau kota Ambon dapat

banyak, saya tidak keberatan kalau Buru dapa banyak, begitu juga Maluku Tengah. Tetapi yang saya keberatan ialah alokasinya tidak proposional. Kenapa tidak proposional, karena KKT, MBD dapatnya terlalu kecil," tandasnya.


Terhadap hal itu, Anos yang juga Ketua Fraksi Golkar mempertanyakan apakah pengajuan SMI sudah melelui tahapan, begitu juga perencanaan apakah sudah betul atau belum. Karena sebagai wakil rakyat yang duduk di legislatif tidak mengetahuinya. 


"Paling tidak kami sebagai anggota DPRD yang merupakan representasi dari rakyat KKT dan MBD, paling tidak kami ditanya, sebab yang mengenal kedua daerah adalah kami. Katakanlah untuk Pemulihan ekonomi, maka paling tidak tanya ke kami dampak covid-19 di kedua kabupaten seperti pasti, kira-kira program yang dilakukan apa saja," ucapnya.


Ia mengakui, dari sisi jumlah penduduk, dibandingkan daerah lain, KKT dan MBD sedikit dibawah 200 ribu dari total jumlah penduduk 2 juta jiwa.


Sehingga jika dikaitkan pendekatan anggaran dari sisi jumlah penduduk, pasti KKT dan dan MBD lemah.


"Tapi janganlah kalau MBD dapat Rp10 miliar kemudian KKT dibawah Rp10 miliar, nanti ketika kabupaten kami dibilang miskin, semua orang katakan betul, saya katakan tidak setuju. Potensi SDA di kedua sangat luar biasa, mau ikan, hasiil kebun, jambut mente kita banyak bahkan dikirim keluar daerah ribuan ton/hari, rumput laut," ucapnya.


Olehnya itu, dirinya berharap adanya perhatian pemda Maluku, sehingga KKT dan MBD tidak dikatakan di anaktirikan, dalam proses penganggaran maupun pembangunan.



Demikianlah Artikel Pemprov Maluku Anaktirikan KKT dan MBD

Sekianlah artikel Pemprov Maluku Anaktirikan KKT dan MBD kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pemprov Maluku Anaktirikan KKT dan MBD dengan alamat link https://siindonews.blogspot.com/2021/03/pemprov-maluku-anaktirikan-kkt-dan-mbd.html

Related Posts :