Infrastruktur Tak Adil, Kilmury Masih Terisolasi: Abdullah Kelilauw Dorong Pembangunan Multiyears

Infrastruktur Tak Adil, Kilmury Masih Terisolasi: Abdullah Kelilauw Dorong Pembangunan Multiyears - Hallo sahabat Sindonews, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Infrastruktur Tak Adil, Kilmury Masih Terisolasi: Abdullah Kelilauw Dorong Pembangunan Multiyears, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Berita, Artikel Berita dini hari, Artikel Berita hangat, Artikel Berita harga, Artikel Berita islam, Artikel Berita jalanan, Artikel Berita kemarin, Artikel Berita malam ini, Artikel Berita politik, Artikel Berita terbaru, Artikel Berita war, Artikel ini Berita, Artikel Berita hari ini, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Infrastruktur Tak Adil, Kilmury Masih Terisolasi: Abdullah Kelilauw Dorong Pembangunan Multiyears
link : Infrastruktur Tak Adil, Kilmury Masih Terisolasi: Abdullah Kelilauw Dorong Pembangunan Multiyears

Baca juga


Infrastruktur Tak Adil, Kilmury Masih Terisolasi: Abdullah Kelilauw Dorong Pembangunan Multiyears


AMBON - BERITA MALUKU.
Proyek pembangunan jalan di Kilmury, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) menuai sorotan tajam. Jalan sepanjang 4 kilometer yang didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023 itu dinilai tidak efektif, oleh Sekretaris Komisi III DPRD Maluku, Abdullah Kelilauw.


Dalam pernyataan tegasnya, Politikus NasDem tersebut menyebut pembangunan jalan di wilayah Kilmury itu hanya menghubungkan tiga kampung kecil di tengah hutan belantara. 


“Mohon maaf, Kilmury itu di tengah-tengah kecamatan. Hanya tiga kampung, Kilbon dan satu dusun lainnya yang bisa mengakses. Jalan ini dibangun di tengah hutan rimba. Ini proyek Abunawas,” katanya dengan nada kecewa saat rapat koordinasi bersama Balai Jalan, Dinas PUPR dan BPBD di rumah rakyat, karang panjang, Ambon, Selasa (16/07/2025).


Menurutnya, dana Rp4 miliar yang digelontorkan untuk pembangunan jalan tersebut tidak berdampak besar pada aksesibilitas masyarakat. Ironisnya, kata dia, jalan tersebut justru terputus karena tidak disertai pembangunan jembatan yang layak.


"Perencanaan, tapi buat jalan di tengah begini untuk apa? Jalan tidak terkoneksi. Kalau hanya aspal dan kendaraan bisa lewat dua-tiga kampung saja, itu namanya proyek yang tidak bermanfaat,” tegasnya.


Jembatan Ambruk, Anggaran Tidak Sinkron


Kritik keras juga disampaikan terkait sejumlah jembatan di sepanjang ruas jalan Kilmury yang ambruk dan tidak mendapat alokasi anggaran dalam proyek tersebut. Hal ini sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial, terutama di kalangan aktivis muda.


Ia menyebut tidak sinkronnya perencanaan jalan dan jembatan sebagai bukti lemahnya tata kelola pembangunan infrastruktur di daerah.


“Pembangunan jalan tidak terkoneksi dengan jembatan. Ini fatal. Jalan itu tidak bisa berdiri sendiri tanpa jembatan, apalagi di wilayah seperti Kilmury yang penuh sungai,”lanjutnya.


Perda Tahun Jamak Solusi Percepatan Pembangunan


Menanggapi kekacauan anggaran dan perencanaan ini, DPRD, khususnya Komisi III, saat ini tengah menggagas Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang percepatan pembangunan dengan sistem tahun jamak (multiyears). Tujuannya agar pembangunan jalan dan jembatan bisa dilakukan sekaligus, meskipun pembayaran anggaran dilakukan bertahap di tahun berikutnya.


“Kalau dari tahun kemarin kita sudah punya Perda itu, mungkin kontraktor bisa langsung kerjakan jalan dan jembatan. Tahun depannya baru dibayar. Ini sekarang sedang kita godok sebagai inisiatif bersama,” jelasnya.


Ia optimis, dengan adanya payung hukum tersebut, percepatan pembangunan jalan-jalan strategis di Maluku, khususnya wilayah-wilayah terisolasi seperti Kilmury, bisa benar-benar direalisasikan tanpa kendala teknis anggaran.


Kilmury, Kecamatan Terisolasi yang Terlupakan


Ia juga menyinggung janji mantan Gubernur Maluku, Murad Ismail yang pernah berkunjung ke Kilmury dan dikukuhkan sebagai anak adat oleh masyarakat setempat. Menurutnya, janji tersebut belum sepenuhnya terealisasi.


“Apa yang sudah dibangun ini harus lebih keras didorong. Kilmury adalah satu-satunya kecamatan yang benar-benar terisolasi di SBT. Bayangkan, dari 100 kilometer lebih jarak jalan, baru 4 kilometer yang dibangun. Itu pun terputus di tengah,” ungkapnya prihatin.


Jalan Kilmury yang semestinya menjadi penghubung vital bagi lalu lintas barang dan manusia, justru kini teronggok sia-sia karena tidak berfungsi optimal. “Jalan itu tidak bisa dinikmati. Masyarakat tidak bisa kemana-mana. Ini bukan sekadar soal pembangunan, tapi soal keadilan infrastruktur,” tegasnya.


Suara Kilmury Tak Pernah Diam


Sebagai putra daerah yang menjabat empat periode di DPRD SBT, ia menegaskan tidak pernah lelah menyuarakan aspirasi masyarakat Kilmury dalam setiap rapat dengan Balai Jalan dan pemerintah provinsi. Bahkan di tahun 2025, saat terjadi efisiensi anggaran, ia memastikan proyek jalan Kilmury tetap masuk skala prioritas dan tidak dipangkas.


“Insya Allah, jalan Kilmury akan dibangun dengan sistem multiyears. Ini perjuangan jangka panjang, dan saya pastikan suara masyarakat Kilmury tidak akan pernah diam,” pungkasnya.




Demikianlah Artikel Infrastruktur Tak Adil, Kilmury Masih Terisolasi: Abdullah Kelilauw Dorong Pembangunan Multiyears

Sekianlah artikel Infrastruktur Tak Adil, Kilmury Masih Terisolasi: Abdullah Kelilauw Dorong Pembangunan Multiyears kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Infrastruktur Tak Adil, Kilmury Masih Terisolasi: Abdullah Kelilauw Dorong Pembangunan Multiyears dengan alamat link https://siindonews.blogspot.com/2025/07/infrastruktur-tak-adil-kilmury-masih.html