Tuuk Nilai Pemberian Beasiswa Oleh Dikda Seakan Menjadi Bursa Komoditas

Tuuk Nilai Pemberian Beasiswa Oleh Dikda Seakan Menjadi Bursa Komoditas - Hallo sahabat Sindonews, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Tuuk Nilai Pemberian Beasiswa Oleh Dikda Seakan Menjadi Bursa Komoditas, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Berita, Artikel Berita dini hari, Artikel Berita hangat, Artikel Berita harga, Artikel Berita hari ini, Artikel Berita islam, Artikel Berita jalanan, Artikel Berita kemarin, Artikel Berita malam ini, Artikel Berita politik, Artikel Berita terbaru, Artikel Berita war, Artikel ini Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tuuk Nilai Pemberian Beasiswa Oleh Dikda Seakan Menjadi Bursa Komoditas
link : Tuuk Nilai Pemberian Beasiswa Oleh Dikda Seakan Menjadi Bursa Komoditas

Baca juga


Tuuk Nilai Pemberian Beasiswa Oleh Dikda Seakan Menjadi Bursa Komoditas


DEPROV,Elnusanews - Personil Komisi I DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Ir Julius Jems Tuuk menegaskan, beasiswa yang ada di Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) seakan-akan menjadi bursa komoditas. Artinya, siapa yang memberikan penawaran lebih besar, akan mendapatkan beasiswa.

Menurutnya, sistematika pemberian beasiswa yang terbangun masih menggunakan pola yang lama.

“Banyak skali persoalan yang ada di Dinas Pendidikan. Yang ter-capture dari saya pertama adalah beasiswa,” tutur dia saat ditemui sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Senin (12/02) kemarin.

Dirinya menyesalkan penyaluran beasiswa di era kepemimpinan Kawatu. “Coba tanya, berapa banyak
siswa Mongondow yang dapat beasiswa. Bahkan, Fraksi PDIP pun tidak mampu memperjuangkan beasiswa ini. Jadi, di masa kepemimpinan Kawatu betul-betul melanjutkan program pemerintahan sebelumnya. Beasiswa hanya bisa dihitung dengan jari,” kata Tuuk.

Lanjut Tuuk, cara penyaluran beasiswa yang tidak berpihak waktu lalu, tidak bisa dilanjutkan lagi di kepemimpinan OD-SK dan Grace Punuh.

“Sekalipun dua tahun pemerintahan OD-SK berjalan, kebijakan-kebijakan yang diputuskan Pinas Pendidikan tidak berpihak bagi masyarakat Bolaang Mongondow. Kita (masyarakat Bolmong) tidak minta lebih, kita hanya minta keadilan,” tegas Tuuk.

Tuuk juga mengusulkan kepada pemerintah OD-SK agar tidak hanya melakukan rolling terhadap eselon 2. “Kepala-kepala bidang, eselon 3 dan eselon 4 dilakukan perubahan. Dinas pendidikan tidak sejalan dengan pemerintahan OD-SK,” ujar dia.

Bukan hanya beasiswa yang disorot Legislator ini, sertifikasi guru pun tak luput dari perhatian Tuuk.
“Ada enam guru yang sertifikasinya tidak dibayar. Saya punya datanya,” tandas Tuuk

Maka dari itu, dengan dilakukannya rolling beberapa waktu yang lalu, politisi PDI Perjuangan ini mengatakan Kepala Dikda yang baru Grace Punuh, harus mampu melakukan perombakan terkait sistem yang selama ini dijalankan pemimpin yang lama.(RaKa)


Demikianlah Artikel Tuuk Nilai Pemberian Beasiswa Oleh Dikda Seakan Menjadi Bursa Komoditas

Sekianlah artikel Tuuk Nilai Pemberian Beasiswa Oleh Dikda Seakan Menjadi Bursa Komoditas kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Tuuk Nilai Pemberian Beasiswa Oleh Dikda Seakan Menjadi Bursa Komoditas dengan alamat link https://siindonews.blogspot.com/2018/02/tuuk-nilai-pemberian-beasiswa-oleh.html

Related Posts :