Kasus Terminal Transit Passo, Tersangka Mengaku Miliki Satu Rumah

Kasus Terminal Transit Passo, Tersangka Mengaku Miliki Satu Rumah - Hallo sahabat Sindonews, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kasus Terminal Transit Passo, Tersangka Mengaku Miliki Satu Rumah, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Berita, Artikel Berita dini hari, Artikel Berita hangat, Artikel Berita harga, Artikel Berita hari ini, Artikel Berita islam, Artikel Berita jalanan, Artikel Berita kemarin, Artikel Berita malam ini, Artikel Berita politik, Artikel Berita terbaru, Artikel Berita war, Artikel ini Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kasus Terminal Transit Passo, Tersangka Mengaku Miliki Satu Rumah
link : Kasus Terminal Transit Passo, Tersangka Mengaku Miliki Satu Rumah

Baca juga


Kasus Terminal Transit Passo, Tersangka Mengaku Miliki Satu Rumah

BERITA MALUKU. AU alias Angga, salah satu tersangka kasus dugaan korupsi dana proyek pembangunan terminal transit tipe B di Passo, Kota Ambon mengaku hanya memiliki satu unit rumah di kompleks BTN Kanawa Ambon.

"Klien kami tidak memiliki harta kekayaan lain selain satu unit rumah di kompleks BTN Kanawa," kata penasihat hukum terdakwa, Syukur Kaliki di Ambon, Selasa (10/10/2017).

Pengakuan AU disampaikan kepada penyidik Kejaksaan Tinggi Maluku ketika memeriksa yang bersangkutan dalam kapasitas sebagai tersangka dalam proyek pembangunan terminal transit Passo yang telah menghabiskan dana sekitar Rp55 miliar tersebut.

Menurut Syukur Kaliki, kliennya menjalani pemeriksaan sebagai tersangka
guna memenuhi berkas pemeriksaan perkaranya yang ditangani tim jaksa penyidik kejati.

Sebelumnya yang bersangkutan juga telah menjalani pemeriksaan dalam kapasitas sebagai saksi atas dua tersangka lainnya masing-masing AGL alias Amir beserta JLM alias John.

"Klien kami hanya disodorkan lima pertanyaan oleh jaksa penyidik seputar hasil pendapatan dan harta kekayaannya," kata Syukur Kaliki.

Proyek pembangunan terminal transit Passo dikerjakan sejak tahun anggaran 2007 hingga 2015 dan penggunaan anggarannya mencapai lebih dari Rp55 miliar, baik yang bersumber dari APBN khususnya melalui Kementerian Perhubungan maupun APBD Kota Ambon.

Namun diduga kuat ada penyimpangan dalam proyek yang ditangani PT. Reminal Utama Sakti dan PT. Polaris Sakti Jaya sehingga jaksa melakukan penyelidikan dan penyidikan lalu menemukan adanya indikasi kerugian keuangan negara senilai Rp3 miliar.

Sedangkan AU merupakan mantan PPTK dalam proyek pembangunan terminal transit Passo sejak tahun 2007 pada Dinas Perhubungan Kota Ambon sejak tahun 2007 sampai tahun 2011 ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan surat penetapan nomor B-1235/S.1/Fd.1/08/2017 tanggal 28 Agustus 2017.


Demikianlah Artikel Kasus Terminal Transit Passo, Tersangka Mengaku Miliki Satu Rumah

Sekianlah artikel Kasus Terminal Transit Passo, Tersangka Mengaku Miliki Satu Rumah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kasus Terminal Transit Passo, Tersangka Mengaku Miliki Satu Rumah dengan alamat link https://siindonews.blogspot.com/2017/10/kasus-terminal-transit-passo-tersangka.html

Related Posts :