PEMDA Deiyai Bertanggung Jawab, Akibat Penyakit Wabah Serampah 40 Bayi Balita Meninggal Dunia

PEMDA Deiyai Bertanggung Jawab, Akibat Penyakit Wabah Serampah 40 Bayi Balita Meninggal Dunia - Hallo sahabat Sindonews, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul PEMDA Deiyai Bertanggung Jawab, Akibat Penyakit Wabah Serampah 40 Bayi Balita Meninggal Dunia, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Berita, Artikel Berita dini hari, Artikel Berita hangat, Artikel Berita harga, Artikel Berita hari ini, Artikel Berita islam, Artikel Berita jalanan, Artikel Berita kemarin, Artikel Berita malam ini, Artikel Berita politik, Artikel Berita terbaru, Artikel Berita war, Artikel ini Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : PEMDA Deiyai Bertanggung Jawab, Akibat Penyakit Wabah Serampah 40 Bayi Balita Meninggal Dunia
link : PEMDA Deiyai Bertanggung Jawab, Akibat Penyakit Wabah Serampah 40 Bayi Balita Meninggal Dunia

Baca juga


PEMDA Deiyai Bertanggung Jawab, Akibat Penyakit Wabah Serampah 40 Bayi Balita Meninggal Dunia

Foto: Dok, Jawapos.com/KM
Oleh: Mateus Tekege

OPINI, KABARMAPEGAA.Com – Statement FORKOPMADE se-Jawa dan Bali, semestinya Pemerintah Daerah Kabupaten Deiyai mengutamakan untuk membangun rakyat atau manusianya sendiri bukan pembangunan fisik atau infrastruktur. Karena di seluruh tanah Papua khususnya di daerah Meeuwodide sangat nampak pembangunan fisik atau infrastruktur kalau kita bandingkan dengan pembangunan atau pemberdayakan manusia itu sendiri.

Berapa banyak anak-anak Mee yang telah menyekolahkan di jurusan atau bidang keguruan dan atau kedokteran atau kesehatan yang nantinya akan kembali mengabdi di daerahnya sendiri?

Berapa banyak meeyoka yang menyekolahkan oleh pemda di jurusan penerbangan yang nantinya menjadi pilot orang Mee? Dan sebagainya.

style="text-align: justify;">Pertanyaannya adalah pembangunan fisik atau infrastruktur di daerah terlihat meningkat seperti membangun gedung-gedung Sekolah yang mewah tanpa mengandalkan dan memikirkan pendidik atau guru. 

Membangun Postu atau Puskesmas tanpa pekerja dan pelayanan medis yang memang orang asli Mee dan sebagainya.

Jangan lagi pemerintah daerah memakai sistim kontrak pekerja dari luar Papua. Ini kesalahan fatal yang dilakukan oleh pemda terkait dengan kontrak guru dan medis dari luar Papua. Ini kita rugi dua kali lipat ganda.

Alangkah baiknya PEMDA Deiyai salurkan dan khususkan dana kesehatan dan pendidikan untuk menyekolahkan di jurusan keguruan dan Kesehatan untuk bekerja sama dengan universitas jurusan terkait yang menonjol.

Oleh sebab itu, PEMDA Deiyai harus bertanggungjawab atas kematian anak di bawah umur (balita), PEMDA Deiyai harusnya membangun manusia bukan infrastruktur.

Maka, atas akibat penyakit wabah serampah 40 bayi balita meninggal dunia, PEMDA Deiyai segera bertanggung jawab dengan tindakan yang secepatnya agar terhindari dari penyakit yang menimpah terhadap balita. (Muyepimo/KM)

*) Penulis adalah Mahasiswa Papua, Kuliah di Bandung


Demikianlah Artikel PEMDA Deiyai Bertanggung Jawab, Akibat Penyakit Wabah Serampah 40 Bayi Balita Meninggal Dunia

Sekianlah artikel PEMDA Deiyai Bertanggung Jawab, Akibat Penyakit Wabah Serampah 40 Bayi Balita Meninggal Dunia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel PEMDA Deiyai Bertanggung Jawab, Akibat Penyakit Wabah Serampah 40 Bayi Balita Meninggal Dunia dengan alamat link https://siindonews.blogspot.com/2017/07/pemda-deiyai-bertanggung-jawab-akibat.html

Related Posts :