Judul : Meriam Hilang Kendali, 4 TNI Gugur Diberondong Peluru Saat Latihan Tempur di Natuna
link : Meriam Hilang Kendali, 4 TNI Gugur Diberondong Peluru Saat Latihan Tempur di Natuna
Meriam Hilang Kendali, 4 TNI Gugur Diberondong Peluru Saat Latihan Tempur di Natuna
Kaliandanews - Sebuah meriam giant bow tiba-tiba hilang kendali saat Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI di Tanjung Datuk, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).
Akibatnya insiden tersebut, 4 prajurit TNI AD dari satuan Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 1/Divisi Infanteri 1 Komando Strategis Angkatan Darat (Yon Arhanud 1/Divisi Infateri 1 Kostrad) gugur. Sedangkan 8 prajurit lainnya luka-luka.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispenad) TNI AD Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh menjelaskan, insiden itu terjadi ketika latihan pendahuluan PPRC tengah berlangsung.
Sekitar pukul 11.21
Ilustrasi pertempuran TNI AD | Foto: militerhankam.com |
Kepala Dinas Penerangan (Kadispenad) TNI AD Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh menjelaskan, insiden itu terjadi ketika latihan pendahuluan PPRC tengah berlangsung.
Sekitar pukul 11.21
WIB, meriam giant bow milik Yon Arhanud 1/Divisi Infateri 1 Kostrad yang tengah dipakai untuk latihan menembak mengalami gangguan pada bagian alat pembatas elevasi.
”Sehingga tidak dapat dikendalikan dan mengakibatkan empat orang meninggal dunia,” kata Alfret, Rabu (17/5) seperti dilansir dari JPPN.
Berdasar data yang berhasil dihimpun oleh Dispenad, empat prajurit TNI AD tersebut adalah Komandan Baterai (Danrei) Kapten Arh Heru Bayu, Pratu Ibnu Hidayat, Pratu Marwan, dan Praka Edy.
Keempatnya meninggal dunia pasca dievakuasi dari lokasi kejadi ke RSUD Natuna.
”Delapan prajurit lainnya mengalami luka-luka,” ungkap pria yang akrab dipanggil Denny tersebut.
Penyebabnya pun sama. Yakni tertembak meriam giant bow yang hilang kendali.
Lebih lanjut perwira tinggi TNI AD dengan satu bintang dipundak itu menyebutkan, delapan prajurit TNI AD yang terluka sudah ada yang dievakuasi ke rumah sakit di Pontianak, Kalimantan Barat.
Mereka adalah Serda Alfredo Siahaan, Sertu Blego, Prada Wahyu Danar, dan Pratu Bayu Agung. ”Empat anggota dirawat (di RSUD Natuna),” jelas Denny. Terdiri atas Pratu Ridai, Pratu Didik, Praka Edi Sugianto, dan serta Pelda Dawid.
(Red)
”Sehingga tidak dapat dikendalikan dan mengakibatkan empat orang meninggal dunia,” kata Alfret, Rabu (17/5) seperti dilansir dari JPPN.
Berdasar data yang berhasil dihimpun oleh Dispenad, empat prajurit TNI AD tersebut adalah Komandan Baterai (Danrei) Kapten Arh Heru Bayu, Pratu Ibnu Hidayat, Pratu Marwan, dan Praka Edy.
Keempatnya meninggal dunia pasca dievakuasi dari lokasi kejadi ke RSUD Natuna.
”Delapan prajurit lainnya mengalami luka-luka,” ungkap pria yang akrab dipanggil Denny tersebut.
Penyebabnya pun sama. Yakni tertembak meriam giant bow yang hilang kendali.
Lebih lanjut perwira tinggi TNI AD dengan satu bintang dipundak itu menyebutkan, delapan prajurit TNI AD yang terluka sudah ada yang dievakuasi ke rumah sakit di Pontianak, Kalimantan Barat.
Mereka adalah Serda Alfredo Siahaan, Sertu Blego, Prada Wahyu Danar, dan Pratu Bayu Agung. ”Empat anggota dirawat (di RSUD Natuna),” jelas Denny. Terdiri atas Pratu Ridai, Pratu Didik, Praka Edi Sugianto, dan serta Pelda Dawid.
(Red)
Demikianlah Artikel Meriam Hilang Kendali, 4 TNI Gugur Diberondong Peluru Saat Latihan Tempur di Natuna
Sekianlah artikel Meriam Hilang Kendali, 4 TNI Gugur Diberondong Peluru Saat Latihan Tempur di Natuna kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Meriam Hilang Kendali, 4 TNI Gugur Diberondong Peluru Saat Latihan Tempur di Natuna dengan alamat link https://siindonews.blogspot.com/2017/05/meriam-hilang-kendali-4-tni-gugur.html